Halo, Sahabat Latis Supercamp!
Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang mungkin terdengar rumit, tetapi dengan pemahaman yang tepat, konsep-konsep fisika bisa menjadi lebih mudah dimengerti. Salah satu alat yang penting dalam fisika adalah jangka sorong.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian jangka sorong serta cara penggunaannya dengan bahasa yang sederhana dan mudah kalian pahami, jadi simak sampai habis ya!
Baca juga : bimbel simak ui
Apa Itu Jangka Sorong?
Sumber: Freepik
Jangka sorong, atau juga dikenal sebagai caliper, adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan, atau diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Ini adalah alat yang umum digunakan dalam laboratorium fisika dan industri.
Alat pengukur fisika satu ini presisi untuk mengukur panjang, ketebalan, atau diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini terdiri dari dua rahang yang dapat digerakkan, dan pengukuran dilakukan dengan membaca skala pada rahang yang tetap dan rahang yang bergerak. Jangka sorong digunakan dalam fisika, teknik, dan berbagai aplikasi lain yang memerlukan pengukuran yang akurat.
Bagaimana Cara Menggunakan Jangka Sorong?
Sumber: Freepik
Lalu, bagaimana cara penggunaannya? Simak ulasannya di bawah ini!
Baca juga : bimbel simak ui s2
1. Menentukan Jenis Pengukuran
Pertama-tama, tentukan jenis pengukuran yang akan dilakukan. Apakah kalian akan mengukur panjang, ketebalan, atau diameter?
2. Buka Jangka Sorong
Langkah selanjutnya, buka jangka sorong sampai kedua rahangnya terpisah. Pastikan benda yang akan diukur dapat masuk di antara kedua rahang tersebut.
3. Letakkan Benda
Kemudian, letakkan benda yang akan diukur di antara rahang jangka sorong. Pastikan benda tersebut bersentuhan dengan kedua rahang.
4. Baca Skala Utama
Lalu, bacalah skala utama yang terletak di sepanjang jangka sorong. Ini akan memberikan angka utama dari pengukuran kalian semua. Catatlah angkanya.
5. Baca Skala Nonius
Selanjutnya, baca skala nonius yang terletak di rahang jangka sorong yang bergerak. Skala nonius memberikan angka desimal yang lebih tepat. Catat angkanya.
6. Hitung Hasilnya
Untuk mendapatkan hasil akhir, jumlahkan angka dari skala utama dengan angka desimal dari skala nonius. Hasil inilah yang akan menjadi ukuran benda yang kalian ukur.
Jangka sorong adalah alat yang sangat berguna dalam fisika, karena memungkinkan kita untuk mengukur dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Dengan langkah-langkah sederhana yang dijelaskan di atas, kalian dapat menggunakan jangka sorong dengan mudah.
Contoh Soal dan Pembahasan Materi Jangka Sorong
Sumber: Freepik
Untuk mengasah kemampuan kalian semua, berikut adalah 15 contoh soal mengenai jangka sorong dalam materi fisika untuk kelas 10 SMA dan pembahasannya:
Soal 1
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 20 cm pada skala utama dan memiliki 50 divisi pada skala nonius. Jika skala nonius membaca 32, berapakah pengukuran total panjang benda yang diukur?
A) 19.84 cm
B) 20.32 cm
C) 19.68 cm
D) 20.16 cm
Jawaban: A) 19.84 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (20 cm) dan pembacaan pada skala nonius (32/50 * 1 cm = 0.64 cm), sehingga total panjangnya adalah 20 cm + 0.64 cm = 19.84 cm.
Soal 2
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 15 cm pada skala utama dan memiliki 20 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 12, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 15.12 cm
B) 15.24 cm
C) 14.88 cm
D) 15.04 cm
Jawaban: B) 15.24 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (15 cm) dan pembacaan pada skala nonius (12/20 * 1 cm = 0.6 cm), sehingga total panjangnya adalah 15 cm + 0.6 cm = 15.24 cm.
Soal 3
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 25 cm pada skala utama dan memiliki 100 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 56, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 25.22 cm
B) 24.44 cm
C) 25.56 cm
D) 25.06 cm
Jawaban: C) 25.56 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (25 cm) dan pembacaan pada skala nonius (56/100 * 1 cm = 0.56 cm), sehingga total panjangnya adalah 25 cm + 0.56 cm = 25.56 cm.
Soal 4
Jika jangka sorong memiliki panjang 30 cm pada skala utama dan 50 divisi pada skala nonius, berapa pembacaan skala nonius jika panjang benda yang diukur adalah 20.4 cm?
A) 30 divisi
B) 15 divisi
C) 34 divisi
D) 10 divisi
Jawaban: C) 34 divisi
Pembahasan: Pembacaan pada skala nonius dapat dihitung sebagai (Panjang benda – Skala utama) / (Jumlah divisi pada skala nonius) = (20.4 cm – 30 cm) / 50 = -9.6 cm / 50 = -0.192 cm/divisi. Sehingga, jumlah divisi adalah -0.192 cm/divisi * (-1) = 0.192 cm/divisi. Oleh karena itu, pembacaan skala nonius adalah 0.192 cm/divisi * 34 divisi = 6.528 cm.
Soal 5:
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 10 cm pada skala utama dan 20 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 15, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 10.12 cm
B) 9.76 cm
C) 10.3 cm
D) 9.92 cm
Jawaban: C) 10.3 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (10 cm) dan pembacaan pada skala nonius (15/20 * 1 cm = 0.75 cm), sehingga total panjangnya adalah 10 cm + 0.75 cm = 10.3 cm.
Soal 6
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 15 cm pada skala utama dan memiliki 40 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 32, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 15.64 cm
B) 15.08 cm
C) 15.32 cm
D) 15.56 cm
Jawaban: B) 15.08 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (15 cm) dan pembacaan pada skala nonius (32/40 * 1 cm = 0.8 cm), sehingga total panjangnya adalah 15 cm + 0.8 cm = 15.08 cm.
Soal 7
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 20 cm pada skala utama dan memiliki 50 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 42, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 19.84 cm
B) 20.72 cm
C) 20.64 cm
D) 20.56 cm
Jawaban: C) 20.64 cm
Baca juga: Momen Inersia Contoh Soal & Pembahasannya | Fisika 11 SMA
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (20 cm) dan pembacaan pada skala nonius (42/50 * 1 cm = 0.84 cm), sehingga total panjangnya adalah 20 cm + 0.84 cm = 20.64 cm.
Soal 8
Jika jangka sorong memiliki panjang 25 cm pada skala utama dan 100 divisi pada skala nonius, berapa pembacaan skala nonius jika panjang benda yang diukur adalah 15.8 cm?
A) 63 divisi
B) 42 divisi
C) 105 divisi
D) 84 divisi
Jawaban: A) 63 divisi
Pembahasan: Pembacaan pada skala nonius dapat dihitung sebagai (Panjang benda – Skala utama) / (Jumlah divisi pada skala nonius) = (15.8 cm – 25 cm) / 100 = -9.2 cm / 100 = -0.092 cm/divisi. Sehingga, jumlah divisi adalah -0.092 cm/divisi * (-1) = 0.092 cm/divisi. Oleh karena itu, pembacaan skala nonius adalah 0.092 cm/divisi * 63 divisi = 5.796 cm.
Soal 9
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 30 cm pada skala utama dan memiliki 200 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 144, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 30.72 cm
B) 29.28 cm
C) 30.16 cm
D) 29.84 cm
Jawaban: C) 30.16 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (30 cm) dan pembacaan pada skala nonius (144/200 * 1 cm = 0.72 cm), sehingga total panjangnya adalah 30 cm + 0.72 cm = 30.16 cm.
Soal 10
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 12 cm pada skala utama dan memiliki 50 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 36, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 11.44 cm
B) 12.18 cm
C) 11.72 cm
D) 11.44 cm
Jawaban: D) 11.44 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (12 cm) dan pembacaan pada skala nonius (36/50 * 1 cm = 0.72 cm), sehingga total panjangnya adalah 12 cm + 0.72 cm = 12.72 cm.
Soal 11
Jika jangka sorong memiliki panjang 40 cm pada skala utama dan 100 divisi pada skala nonius, berapa pembacaan skala nonius jika panjang benda yang diukur adalah 22.5 cm?
A) 45 divisi
B) 90 divisi
C) 55 divisi
D) 75 divisi
Jawaban: D) 75 divisi
Pembahasan: Pembacaan pada skala nonius dapat dihitung sebagai (Panjang benda – Skala utama) / (Jumlah divisi pada skala nonius) = (22.5 cm – 40 cm) / 100 = -17.5 cm / 100 = -0.175 cm/divisi. Sehingga, jumlah divisi adalah -0.175 cm/divisi * (-1) = 0.175 cm/divisi. Oleh karena itu, pembacaan skala nonius adalah 0.175 cm/divisi * 75 divisi = 13.125 cm.
Soal 12
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 18 cm pada skala utama dan memiliki 50 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 28, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 18.56 cm
B) 18.72 cm
C) 18.64 cm
D) 18.48 cm
Jawaban: A) 18.56 cm
Baca juga: Kesetimbangan Benda Tegar : Pengertian, Contoh Soal & Pembahasan | Kimia 11 SMA
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (18 cm) dan pembacaan pada skala nonius (28/50 * 1 cm = 0.56 cm), sehingga total panjangnya adalah 18 cm + 0.56 cm = 18.56 cm.
Soal 13
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 22 cm pada skala utama dan memiliki 40 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 38, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 21.68 cm
B) 21.32 cm
C) 21.96 cm
D) 21.52 cm
Jawaban: D) 21.52 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (22 cm) dan pembacaan pada skala nonius (38/40 * 1 cm = 0.95 cm), sehingga total panjangnya adalah 22 cm + 0.95 cm = 21.52 cm.
Soal 14
Jika jangka sorong memiliki panjang 35 cm pada skala utama dan 200 divisi pada skala nonius, berapa pembacaan skala nonius jika panjang benda yang diukur adalah 27.3 cm?
A) 150 divisi
B) 180 divisi
C) 120 divisi
D) 165 divisi
Jawaban: D) 165 divisi
Pembahasan: Pembacaan pada skala nonius dapat dihitung sebagai (Panjang benda – Skala utama) / (Jumlah divisi pada skala nonius) = (27.3 cm – 35 cm) / 200 = -7.7 cm / 200 = -0.0385 cm/divisi. Sehingga, jumlah divisi adalah -0.0385 cm/divisi * (-1) = 0.0385 cm/divisi. Oleh karena itu, pembacaan skala nonius adalah 0.0385 cm/divisi * 165 divisi = 6.3525 cm.
Soal 15
Sebuah jangka sorong memiliki panjang 16 cm pada skala utama dan memiliki 50 divisi pada skala nonius. Jika pembacaan pada skala nonius adalah 38, berapakah panjang benda yang diukur?
A) 15.16 cm
B) 15.76 cm
C) 15.32 cm
D) 15.48 cm
Jawaban: B) 15.76 cm
Pembahasan: Pengukuran total adalah jumlah skala utama (16 cm) dan pembacaan pada skala nonius (38/50 * 1 cm = 0.76 cm), sehingga total panjangnya adalah 16 cm + 0.76 cm = 15.76 cm.
Semoga soal-soal ini membantu kalian memahami konsep penggunaan jangka sorong dalam fisika. Jika kalian memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh penjelasan tambahan, jangan ragu untuk bertanya ya!
Pahami konsep ini dengan baik karena pemahaman yang kuat tentang alat ini akan sangat membantu kalian dalam percobaan fisika dan dalam memahami konsep-konsep fisika yang lebih kompleks. Semangat belajar!
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 0896-2852-2526. Atau klik www.supercampalumniui.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di Latis Supercamp ya!
Referensi :
- gramedia.com
- Kdetik.com