9 Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Terendah: Pilihan Aman di Masa Depan

9 Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Terendah: Pilihan Aman di Masa Depan

Tidak dipungkiri bahwa perkuliahan menjamin kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Bahkan banyak lulusan kampus ternama tidak bekerja sehingga mengganggur dalam hitungan tahun.

Memang benar bahwa kita harus memilih jurusan kuliah sesuai dengan passion kita. Tapi melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, ada baiknya kamu mengantisipasi apa yang akan terjadi kedepannya. Jangan sampai ilmu yang kamu dapatkan di bangku perkuliahan terbuang begitu saja karena menganggur.

Sebelum melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk memilih jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran terendah di Indonesia.

Baca juga: les privat matematika

Mengapa Ada Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Terendah?

Pasti kamu bertanya-tanya tentang, “kenapa ada jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran terendah?”. Karena memang, tingkat pengangguran yang rendah pada jurusan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat kebutuhannya di masyarakat, keterampilan yang spesifik, profesi yang berlisensi, kurikulum yang sejalan dengan industri, peluang kewirausahaan, serta minimnya otomatisasi.

1. Kebutuhan Pasar yang Tinggi (High Demand)

Jurusan dengan tingkat pengangguran terendah biasanya menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh industri atau masyarakat. Kebutuhan ini bisa didorong oleh perkembangan teknologi, sektor esensial, pembangunan infrastruktur dan ekonomi.

2. Keterampilan Spesifik dan Sulit Digantikan

Lulusan dari jurusan-jurusan ini seringkali memiliki set keterampilan yang sangat spesifik dan memerlukan pendidikan formal yang mendalam. Keterampilan ini seringkali tidak bisa dipelajari secara otodidak atau melalui kursus singkat. Contohnya dokter, akuntan, dan insinyur.

3. Profesi Berlisensi atau Teregulasi

Beberapa jurusan mengarah pada profesi yang memerlukan lisensi atau sertifikasi khusus untuk bisa bekerja. Contoh paling jelas adalah dokter, perawat, apoteker, dan guru. Proses perizinan ini secara tidak langsung membatasi jumlah praktisi yang memenuhi syarat, sehingga menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.

Baca juga: les privat bekasi

4. Kurikulum yang Relevan dengan Industri

Perguruan tinggi yang menawarkan jurusan dengan tingkat pengangguran rendah umumnya memiliki kurikulum yang terus diperbarui dan relevan dengan kebutuhan industri terkini. Mereka mungkin juga menjalin kerja sama dengan perusahaan, menyediakan program magang, atau menghadirkan dosen praktisi yang memberikan wawasan dunia kerja nyata. Hal ini memastikan para lulusan siap untuk bekerja begitu mereka menyelesaikan studinya.

5. Peluang Berwirausaha atau Konsultan

Beberapa jurusan juga memberikan dasar yang kuat untuk berwirausaha atau menjadi konsultan. Misalnya, lulusan IT bisa mendirikan startup teknologi, akuntan bisa membuka kantor konsultan pajak, atau insinyur sipil bisa menjadi konsultan konstruksi. Kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri juga berkontribusi pada rendahnya angka pengangguran.

6. Minimnya Otomatisasi

Meskipun otomatisasi dan AI terus berkembang semakin pesat, beberapa peran yang dihasilkan oleh jurusan-jurusan ini masih sulit untuk sepenuhnya diotomatisasi. Peran yang membutuhkan pemikiran kritis, empati, interaksi manusia yang kompleks, atau kreativitas tingkat tinggi cenderung lebih tahan terhadap disrupsi teknologi seperti halnya profesi kesehatan.

Baca juga: bimbel online cpns

9 Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Terendah

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah sembilan jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran rendah.

1. Teknik Informatika

Di era digital ini, kebutuhan akan talenta di bidang teknologi informasi terus meroket dengan rate penganggurannya sebesar 2,1%. Lulusan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika sangat dicari sebagai developer perangkat lunak, data scientist, cyber security analyst, network engineer, dan berbagai profesi lain yang menjadi tulang punggung inovasi digital. Hampir setiap sektor industri, dari keuangan hingga kesehatan, membutuhkan tenaga ahli IT. Kemampuan adaptasi terhadap teknologi baru dan pemecahan masalah berbasis teknologi menjadi nilai jual utama.

2. Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro membekali mahasiswanya dengan pengetahuan tentang kelistrikan, elektronika, dan sistem kendali. Bidang ini terbilang sangat luas yang mencakup rekayasa tenaga listrik, telekomunikasi, instrumentasi, dan sistem kontrol otomatis. Lulusannya dibutuhkan di berbagai sektor industri seperti manufaktur, energi, telekomunikasi, otomotif, hingga industri dirgantara dengan rate pengangguran sebesar 1,9%.

3. Keperawatan

Sektor kesehatan selalu menjadi bidang yang krusial dan tak lekang oleh waktu dengan rate pengangguran sebesar 1,4%. Tenaga perawat memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, klinik, puskesmas, hingga praktik mandiri. Permintaan akan perawat yang kompeten terus meningkat seiring bertambahnya populasi dan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Lulusan keperawatan juga memiliki peluang untuk bekerja di luar negeri, di mana permintaan dan remunerasi seringkali lebih tinggi.

4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Meskipun gaji guru PAUD terbilang tidak realistis, tapi jurusan ini memiliki tingkat pengangguran yang rendah yaitu sebesar 1,3%. Jurusan ini berpeluang untuk bekerja sebagai ASN, pengelola sekolah, guru pendamping anak berkebutuhan khusus, edu-enterpreneur, konsultan pendidikan anak usia dini, dan penulis buku anak.

Baca juga: les cpns jakarta

5. Akuntansi

Setiap perusahaan besar maupun yang sedang berkembang, pasti membutuhkan akuntan untuk mengelola keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Lulusan Akuntansi memiliki keahlian dalam pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan, analisis kinerja keuangan, hingga perpajakan. Prospek kerja akuntan sangat luas, mulai dari akuntan publik, akuntan manajemen, auditor, konsultan pajak, hingga manajer keuangan. Adapun tingkat pengangguran di jurusan ini hanya sebesar 1,9%.

6. Teknik Sipil

Pembangunan infrastruktur yang masif, baik itu gedung, jembatan, jalan, maupun bendungan, membutuhkan peran insinyur sipil. Jurusan Teknik Sipil mempelajari perencanaan, perancangan, konstruksi, dan pemeliharaan berbagai fasilitas fisik dan lingkungan. Dengan terus berjalannya proyek-proyek pembangunan di berbagai daerah, lulusan Teknik Sipil selalu dibutuhkan dalam prospek kontraktor, konsultan, pengawas proyek, hingga bekerja di instansi pemerintah. Adapun tingkat pengangguran di jurusan ini hanya sebesar 1%.

7. Farmasi

Industri farmasi terus berkembang pesat, didorong oleh penelitian dan pengembangan obat-obatan baru, suplemen, serta kosmetik. Sehingga tingkat pengangguran untuk jurusan ini hanya sebesar 2%. Lulusan Farmasi memiliki peran penting dalam penemuan, pengembangan, produksi, hingga distribusi obat. Mereka juga bertanggung jawab dalam memberikan informasi obat kepada masyarakat. Jurusan farmasi bisa bekerja di apotek, rumah sakit, perusahaan farmasi (R&D, produksi, QC/QA), hingga lembaga penelitian.

8. Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran terendah selanjutnya adalah kedokteran dan kedokteran gigi. Kebutuhan akan dokter dan dokter gigi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Meskipun proses pendidikannya panjang dan menantang, prospek karier setelah lulus sangat menjanjikan dengan jenjang karier yang jelas dan pengakuan sosial yang tinggi.

9. Matematika dan Statistika

Jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran terendah yang terakhir adalah matematika dan statistika. Alasannya, kemampuan analisis kuantitatif menjadi sangat berharga di era big data ini. Lulusan tersebut dibekali dengan kemampuan berpikir logis, analitis, dan pemodelan matematis. Mereka sangat dicari di berbagai sektor, terutama di bidang keuangan seperti aktuaris dan analis risiko, riset pasar, data science, hingga industri teknologi.

Mengapa Memilih Jurusan Tingkat Pengangguran Terendah itu Penting?

Tingkat pengangguran yang rendah pada sebuah jurusan mengindikasikan beberapa hal positif seperti:

  1. Permintaan Pasar yang Tinggi karena memiliki keahlian yang sangat dibutuhkan oleh industri.
  2. Prospek Karier yang Jelas dengan jalur karier yang mapan dan beragam pilihan pekerjaan.
  3. Stabilitas Pekerjaan karena peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan berkelanjutan lebih besar.
  4. Gaji Kompetitif karena umumnya profesi yang banyak dicari memiliki penawaran gaji yang lebih menarik.

Baca juga: bimbel CPNS online terbaik

Memilih jurusan kuliah adalah keputusan besar yang akan membentuk masa depanmu. Meskipun minat dan bakat tetap penting, kamu juga mesti mempertimbangkan prospek kerja dan tingkat penganggurannya. Jurusan-jurusan yang disebutkan di atas menawarkan stabilitas karier dan permintaan pasar yang tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada jurusan, tetapi juga pada kegigihan, kemampuan beradaptasi, dan kemauan untuk terus belajar. Dengan perencanaan yang matang dan usaha yang maksimal, kamu dapat mencapai karier yang gemilang sesuai dengan pilihanmu.

Untuk memaksimalkan perjuanganmu, kuy gabung di supercamalumniui.com by Latis Education. Klik linknya di www.supercampalumniui.com untuk mendapatkan informasi menarik seputar perkuliahan. Kamu juga bisa kontak langsung CS kami di (021) 77844897 dan 0896-2852-2526 untuk mengonsultasikan perencanaan perkuliahanmu.

Referensi:
https://www.popbela.com/career/working-life/8-jurusan-yang-punya-tingkat-pengangguran-paling-rendah-00-rxg23-2d9qxp
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20250424105653-33-628356/10-jurusan-kuliah-yang-lulusannya-paling-sedikit-nganggur
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7892037/10-jurusan-kuliah-dengan-tingkat-pengangguran-terendah-ada-jurusanmu
https://www.kompas.com/edu/read/2025/06/15/121507171/15-jurusan-kuliah-dengan-tingkat-pengangguran-terendah

Menit
Detik
Apa yang bisa Supercamp Alumni UI bantu?