Frasa merupakan gabungan dua kata tanpa adanya predikat. Biasanya kita menemukannya dalam kalimat Nenek saya, sedang membaca, di pasar, dan lainnya. Gabungan kedua kata ini tidak membuat terbentuknya makna baru. Sedangkan hal ini berbeda dengan kata majemuk.
Kata majemuk atau kompositum adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan (KBBI). Kata majemuk juga memiliki pengertian gabungan dua kata atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak dapat disisipi kata lain atau dipisahkan strukturnya karena akan memengaruhi arti secara keseluruhan. Contoh: rumah makan, rumah sakit, kereta api, dan air mata.
Lain pula halnya dengan Idiom. Ia adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Idiom merupakan perpaduan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat secara langsung ditelusuri dari makna masing-masing kata yang tergabung. Contoh idiom adalah membanting tulang, panjang tangan, dan tebal telinga.
Perbedaan frasa, kata majemuk, dan idiom; frasa tidak memiliki makna baru, melainkan makna sintaktik atau makna gramatikal. Contoh, kaki Nasir yang maknanya secara sintaktik atau gramatikal sesuai dengan kata ‘kaki’ dan ‘Nasir’. Kata majemuk sebagai komposisi memiliki makna baru atau memiliki satu makna tetapi maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan. Contoh, kaki meja yang masih dapat ditelusuri dari makna ‘kaki’ dan ‘meja’. Idiom memunculkan makna baru yang tidak dapat secara langsung ditelusuri dari kata-kata yang digabungkan. Contoh, kaki tangan yang tidak ada sangkut pautnya dengan ‘kaki’ dan ‘tangan’.
Bagaimana dengan kalimat rumpang? Kalimat rumpang merupakan kalimat yang tidak lengkap. Contohnya adalah:
a. Ibu … di dapur dengan kompor
Titik-titik tersebut seharusnya diisi dengan kata memasak.
b. Ayah … mobil dengan sabun.
(mencuci)
Dan lain-lain.
Berlanjut kembali ke jenis kata lainnya yaitu sinonim dan antonim.
Apa itu Frasa vs Antonim?
Sangat-sangat berbeda, frasa merupakan gabungan dua kata dan antonim adalah dua kata yang memiliki arti berbeda. Kata tersebut tidak harus berderetan membentuk dua kata bergabung. Contohnya:
– Toko di ujung jalan itu menjual harga lebih mahal dan toko di pinggir jalan itu menjual lebih murah.
– Adik Ida tinggi sedangkan Ida pendek.
– Ayah tidak ada di depan rumah, mungkin saja ia ada di belakang rumah.
Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai sinonim. Berkebalikan dengan antonim, sinonim merupakan dua kata yang memiliki arti sama.
Contoh:
– Toko itu menjual beragam pakaian sama dengan cabang lainnya yang juga menjual bervariasi pakaian.
– Dia pandai sekali berdusta sama seperti kakaknya yang juga lihai berbohong.
– Anak yang ulet biasanya akan berhasil, pun demikian dengan anak yang giat.
Sudahkah kalian mampu membedakannya? Sanagt mudah jika menemukannya dalam kalimat.
Nah, itu dia Frasa, Idiom, Kalimat Rumpang, Sinonim, Antonim, Kalimat Majemuk, Pesan Tersirat. Apabila ada pertanyaan atau pendapat yang ingin disampaikan, bisa langsung serukan dikolom komentar dibawah ya.
Hubungi kami di 089628522526 atau Head Office kami 021-77844897 di setiap senin s.d jumat 09.00-17.00. Anda bisa menemui kami langsung di kantor Ocean Terrace Residence Blok E1 No.1 Jalan Tole Iskandar, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. supercampalumniui.com melayani les privat untuk semua wilayah Indonesia.